Jumat, 23 September 2011
danau,senja dan seorang gadis
Disebuah kota dan selalu disaat senja seorang gadis mungil melintasi jalan setapak menuju danau yang selama ini menjadi sahabat nya sesampai nya di danau itu ia melihat sekeliling danau itu yg dipenuhi rerumputan di pinggirnya dan pohon-pohon yang rindang...yang membuat ia nyaman dan memilih tempat ini untuk sekedar melepas penat dalam hari-hari yang ia jalani.
“wahai danauku kau adalah sahabatku yg paling setia mendengarkan semua keluh kesahku tak pernah kau mengisyaratkan bahwa kau bosan dan penat terhadapku, semua selalu kubagi padamu wahai danau...mungkin semua cerita dan penatku sudah membuat kau meluap...tapi itu tak pernah terjadi selalu aku tak sabar untuk melalui hari ku dan untuk sekedar berbagi denganmu wahai danau”
Begitulah sepenggal cerita yg gadis itu selalu sampaikan pada danau nya...bahwa mungkin danau tersebut sangat berarti untuk hidupnya..memang benar setiap senja yg gadis itu miliki ia selalu pergi ke danau itu...membagi penatnya yg mungkin tak bisa ia sampaikan pada orang-orang sekitarnya yang terlalu sibuk dengan masalah-masalah mereka sendiri. Ia lebih memilih danau ini sebagai tempat berbagi. Namun ia tak pernah mengisahkan tentang kisah cinta nya, sampai pada suatu saat seseorang memasuki kehidupannya.
Senja kali ini ia datang sendiri dengan gontai ia mencapai bibir danau itu, “ wahai danau kali ini aku sangat kelelahan menjalani hari, tak ada istirahat sedikitpun yg waktu berikan terhadap aku, yaa hari-hari yg melelahkan seperti ini mutlak harus aku jalani kedepannya, tapi aku tau pasti kau danauku akan selalu setia mendengarkan semua cerita yg akan aku bagi tentang kehidupan atau tiap detik,menit,jam yang aku lalui diluar sana, aku hanya gadis yg masih polos dan terlalu naif wahai danauku, aku membutuhkan bahu untukku bersandar di saat aku lelah seperti ini” dengan tenangnya danau itu selalu memberikan kedamaian yg gadis itu butuhkan sampai suatu saat seseorang yg tidak ia ketahui siapa menyelusup masuk kedalam hidupnya mengusik hatinya...saat senja seseorang itu selalu datang menemani gadis itu ditepian danau yg selalu ia datangi, selalu ia membawa mawar merah yg segar setiap harinya....
“heyy danau lihatlah ini bunga mawar yang aku dapatkan dr seseorang itu yang selalu mengantarkannya untuk aku disini, merah warna nya sangat cerah seperti merasuk ke jiwa ini danau, merasuk seperti sebuah semangat tersendiri untuk aku ini, lihat juga betapa eloknya mahkota-mahkota yg menyusun bunga ini danauku, harumnya semerbak wahai danau...”
Seseorang itu terus mengantarkan rangkaian bunga mawar itu, sampai suatu saat gadis itu menghitung berapa ikatan bunga mawar yang telah ia dapatkan dari seseorang itu, yaa tepat 15 ikat yg ia dapatkan wlwpun bunga-bunga di awal itu sudah mulai rontok dan merana...selalu ia simpan dengan baik bunga itu..berminggu-minggu ia menunggu di tepi danau itu seorang diri seperti sesaat sebelum orang itu memasuki kehidupannya.
“heyy danau taukah kau kemana orang itu, mengapa ia tak pernah datang lagi mengantarkan rangkaian mawar itu untukku ataukah mungkin mawar dikebunnya sudah habis dan belum berbunga lagi, hemm danau inilah kehidupan datang silih berganti, inilah alasan mengapa aku memilih kamu untuk tempat berbagi...karena kamu adalah tempat yg abadi sampai kapanpun itu, mungkin kau tak seluas samudera wahai danauku, namun samudera seketika bisa berbahaya dengan ancaman-ancaman di bawahnya, kau sangat tenang, tidak pernah terlihat amarah padamu wahai danau, sungguh aku mengagumimu”
Setelah berminggu-minggu gadis itu sabar menanti rangkaian bunga untuknya lagi, namun ia memutuskan untuk tidak ke danau karena langkahnya melemah dan ia terlalu pekat untuk melangkah kesana karena hujan besar selalu melanda senja yang ia punya hingga sekuat apapun ia memaksakan untuk pergi akan terasa tak nyaman disana. Setelah hujan itu berakhir dan sudah beberapa minggu lamanya ia tak mengunjungi danau itu. Namun senja kali ini ia mendatangi sahabat setia nya itu lagi walaupun dengan langkah gontai.
“danau...benar diri ini hanya seorang gadis yg polos dan terlalu naif. Mengharapkan dan berfikiran sesuatu yg mungkin belum ada kepastiannya, dirumahku ada 15 ikat bunga mawar merah itu wahai danau ku..aku baru tersadar semua nya di setiap ikatan itu, tidak terdapat duri sama sekali wahai danau ku, sepertinya seseorang itu sangat mengetahui dan tidak ingin aku terluka karena duri itu wahai danau ku,,,apakah benar fikiran aku tentangnya sama seperti apa yg ia tujukan kepadaku wahai danau, ahh semua itu kan belum pasti aku tidak mengenal orang itu wahai danau ku untuk apa aku harus bersedih seperti ini, bodoh ya mungkin aku seperti ini...tapi wahai danauku aku tidak bisa memungkiri sesuatu yang bergejolak di dalam hati ini dan aku tidak bisa menentukan jenis apa yg aku rasa kan ini wahai danauku, mengapa aku harus kecewa dan merasa kehilangan ?? ya mungkin karena aku mulai terbiasa dengan ikatan mawar itu danauku...apakah aku salah....apakah aku hina wahai danauku....” seketika ia merebahkan perlahan tubuhnya diatas permukaan rerumputan yang ada disekitar pinggir danau itu, ia pejamkan matanya dan ia perlahan menarik nafas dan menghembuskannya beberapa kali...sunyi....hening senja yang ia miliki seperti biasa nya...perlahan ia membuka kedua matanya dan mulai memandangi cakrawala yg sudah mulai menutupi matahari di ujung sana...ya inilah suasana senja yg selalu ia lewati....
“heyy danau kali ini aku sadar semua 15 ikat mawar itu tanpa duri, andai saja semua mawar yang ia berikan itu lengkap dengan duri-duri itu, mungkin aku akan terbiasa dengan sakitnya duri yg menusuk diri ku saat aku menikmati elok...anggun dan harum semerbak mawar itu wahai danau ku, tidak seperti saat ini...aku merana lebih sakit mungkin karena duri-duri yang ia pisahkan dari 15 ikat mawar itu sekaligus ia tancapkan ke hati ini wahai danau ku...meski tak terlihat namun sungguh didalam hati ini sudah tidak berwarna merah lagi wahai danauku karena darah dalam hati ini telah mengalir terus dan terus menerus sehingga menyebabkan hatiku ini berubah menjadi kebiru’an wahai danau”
bersambung.....
Kamis, 08 September 2011
i knew i love you
but some things you just don't question
Like in your eyes, I see my future in an instant
And there it goes,
I think I found my best friend
I know that it might sound
more than a little crazy
but I believe...
I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
There's just no rhyme or reason
Only the sense of completion
And in your eyes, I see
the missing pieces I'm searching for
I think I've found my way home
I know that it might sound
more than a little crazy
but I believe...
I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waiting all my life
A thousand angels dance around you
I am complete now that I've found you
I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
I have been waiting all my life
I knew I loved you before I met you
I think I dreamed you into life
I knew I loved you before I met you
Langganan:
Postingan (Atom)